Pernahkah kamu mendengar adanya penderita sakit ginjal dan mengalami cuci darah? Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar di atas menunjukkan proses cuci darah (hemodialisis) pada penderita gagal ginjal. Carilah informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber dan jawablah pertanyaan berikut.
1. Apa yang menyebabkan seseorang mengalami gagal ginjal?
1. Apa yang menyebabkan seseorang mengalami gagal ginjal?
- Dehidrasi
- Diabetes
- Hipertensi (Tekanan darah tinggi)
- Penyakit ginjal polikistik
- Glomerulonefritis
- Refluks Nefropati
- Konsumsi obat berlebihan
- Serangan jantung
- Gangguan funsi hati
2. Mengapa penderita gagal ginjal menjalani cuci darah?
Cuci darah biasanya dilakukan pada penderita yang mengalami gagal
ginjal. Jadi, proses cuci darah itu dilakukan untuk menggantikan fungsi
ginjal yang sudah rusak.
Cuci darah atau dialisis merupakan suatu proses yang dilakukan untuk
mengganti tugas ginjal yang sehat. Seperti yang telah kita ketahui,
ginjal berperan vital bagi tubuh yaitu berfungsi untuk menyaring dan membuang sisa-sisa metabolisme dan kelebihan cairan, menyeimbangkan
unsur kimiawi dalam tubuh serta menjaga tekanan darah.
Pada cuci darah ini fungsi ginjal digantikan oleh mesin, darah yang
berasal dari pembuluh darah dimasukkan ke dalam selang kecil yang
terhubung dengan mesin atau disebut dializer. Di dalam dializer ini,
darah akan mengalami penyaringan yang dilakukan oleh membran, sampah
hasil saringan ini akan dicampur dengan larutan yang disebut dialisat,
dan dibuang untuk selanjutnya diganti dengan cairan dialisat yang baru.
Kemudian darah yang sudah disaring dan bersih dimasukkan ke dalam tubuh
kembali. Meskipun proses ini mempunyai fungsi seperti ginjal tetapi
hanya bisa menggantikan fungsi ginjal normal sebesar 10% saja.
3. Bagaimana proses hemodialisis?
Pada hemodialisis darah dikeluarkan dari tubuh penderita dan
diedarkan dalam sebuah mesin di luar tubuh, sehingga cara ini memerlukan
jalan keluar-masuk aliran darah. Untuk itu dibuat jalur buatan di antara pembuluh arteri dan vena atau disebut fistula arteriovenosa melalui pembedahan. Lalu dengan selang darah dari fistula, darah dialirkan dan dipompa ke dalam mesin dialisis. Untuk mencegah pembekuan darah selama proses pencucian, maka diberikan obat antibeku yaitu Heparin.
Sebenarnya proses pencucian darah dilakukan oleh tabung di luar mesin yang bernama dialiser.
Di dalam dialiser, terjadi proses pencucian, mirip dengan yang
berlangsung di dalam ginjal. Pada dialiser terdapat 2 kompartemen serta
sebuah selaput di tengahnya. Mesin digunakan sebagai pencatat dan
pengontrol aliran darah, suhu, dan tekanan.
Aliran darah masuk ke salah satu kompartemen dialiser. Pada
kompartemen lainnya dialirkan dialisat, yaitu suatu cairan yang memiliki
komposisi kimia
menyerupai cairan tubuh normal. Kedua kompartemen dipisahkan oleh
selaput semipermeabel yang mencegah dialisat mengalir secara berlawanan
arah. Zat-zat sampah, zat racun, dan air
yang ada dalam darah dapat berpindah melalui selaput semipermeabel
menuju dialisat. Itu karena, selama penyaringan darah, terjadi peristiwa
difusi dan ultrafiltrasi.
Ukuran molekul sel-sel dan protein darah lebih besar dari zat sampah
dan racun, sehingga tidak ikut menembus selaput semipermeabel. Darah
yang telah tersaring menjadi bersih dan dikembalikan ke dalam tubuh
penderita. Dialisat yang menjadi kotor karena mengandung zat racun dan
sampah, lalu dialirkan keluar ke penampungan dialisat.
Difusi adalah peristiwa berpindahnya suatu zat dalam campuran, dari
bagian pekat ke bagian yang lebih encer. Difusi dapat terjadi bila ada
perbedaan kadar zat terlarut dalam darah dan dalam dialisat. Dialisat
berisi komponen seperti larutan garam dan glukosa yang dibutuhkan tubuh.
Jika tubuh kekurangan zat tersebut saat proses hemodialisis, maka
difusi zat-zat tersebut akan terjadi dari dialisat ke darah.
Ultrafiltrasi merupakan proses berpindahnya air dan zat terlarut karena perbedaan tekanan hidrostatis
dalam darah dan dialisat. Tekanan darah yang lebih tinggi dari dialisat
memaksa air melewati selaput semipermeabel. Air mempunyai molekul
sangat kecil sehingga pergerakan air melewati selaput diikuti juga oleh
zat sampah dengan molekul kecil.
Kedua peristiwa tersebut terjadi secara bersamaan. Setelah proses
penyaringan dalam dialiser selesai, maka akan didapatkan darah yang
bersih. Darah itu kemudian akan dialirkan kembali ke dalam tubuh.
Rata-rata tiap orang memerlukan waktu 9 hingga 12 jam
dalam seminggu untuk menyaring seluruh darah dalam tubuh. Tapi biasanya
akan dibagi menjadi tiga kali pertemuan selama seminggu, jadi 3 - 5 jam
tiap penyaringan. Tapi hal ini tergantung juga pada tingkat kerusakan
ginjalnya
4. Bagaimana caranya agar kamu tidak sampai mengalami sakit ginjal?
- Mengurangi asupan garam
- Minum banyak air setiap hari
- Jangan menahan buang air kecil
- Makan dengan benar
- Hindari alkohol dan merokok
- Minum-minuman yang sehat, seperti jus
- Olahraga rutin
- Hindari mengkonsumsi obat tanpa saran medis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar