Senin, 09 Januari 2017

Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia adalah kelainan atau penyakit yang terjadi pada sistem peredaran atau sirkulasi darah manusia baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Sistem peredaran darah manusia terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah. Sistem peredaran darah dapat mengalami gangguan (penyakit) dan kelainan bawaan (faktor genetis). Gangguan atau kelainan peredaran darah manusia dapat dikelompokkan menjadi kelainan pada darah dan kelainan pada pembuluh darah. 

Penyebab Masalah pada Pembuluh Darah


Berbagai masalah yang terjadi pada Pembuluh Darah disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Sistem peredaran darah terdiri atas jaringan dari organ, darah, dan pembuluh darah. Organ dan pembuluh darah bertanggung jawab untuk mengalirkan darah yang berisi, nutrisi, oksigen, hormon dan gas-gas lain menuju sel. 

Kolesterol dan Pola Makan


Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan oleh tubuh (organ hati) dan 20% dihasilkan dari luar tubuh berupa zat makanan. Kolesterol yang berasal dari zat makanan dapat meningkatan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi jika konsumsi seimbang dengan kebutuhan, maka tubuh akan tetap sehat. Kolesterol tidak larut dalam darah. Untuk itu, agar dapat dikirim ke seluruh tubuh, kolesterol dikemas bersama protein menjadi partikel lipoprotein. Kolesterol terbagi menjadi dua jenis, yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein.
Banyaknya kolesterol atau kadar lemak ditentukan oleh makanan yang dikonsumsi. Semakin banyak konsumsi makanan berlemak, maka akan semakin besar kadar kolesterol. Contoh makanan dengan kadar lemak yang menghasilkan kolesterol tinggi adalah gorengan, minyak kelapa atau kelapa sawit, avokad, durian, daging berlemak, jeroan, kacang tanah, dan sejenisnya.
Kolesterol disebabkan oleh makanan cepat saji yang rendah serat dan tinggi lemak. Selain itu, Kolesterol juga disebabkan oleh faktor keturunan.
Kolesterol total tersusun dari trigiselida, LDL kolesterol, dan HDL kolesterol.
  • Trigliserida adalah salah satu bentuk lemak yang diserap usus setelah mengalami hidrolis (terurainya garam dalam air yang menghasilkan garam atau basa). Trigliserida merupakan lemak darah yang cenderung naik seiring dengan konsumsi alkohol, peningkatan berat badan, makanan tinggi gula atau lemak, serta gaya hidup. Trigliserida tinggi dapat menyebabkan gangguan tekanan darah dan risiko diabetes.
  • LDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah dikenal sebagai kolesterol jahat karena kolesterol LDL melekat pada dinding arteri dan bisa menyebabkan terjadinya penutupan arteri serta menyebabkan peyempitan dan penyumbatan aliran darah. Akibatnya, jantung kesulitan untuk memompa darah dan akhirnya berlanjut ke gejala serangan jantung. Bila penyumbatan itu terjadi di otak, maka akan menyebabkan stroke.
  • HDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan tinggi dikenal sebagai kolesterol baik karena membawa kembali kolesterol buruk ke organ hati untuk pemrosesan lebih lanjut.

Rokok


Bahaya rokok bukan saja berdampak pada perokok aktif, namun juga pada perokok pasif. Perokok aktif adalah orang yang merokok, sedangkan perokok pasif adalah orang yang terkena imbas secara langsung dari kegiatan merokok. Saat merokok, segala zat beracun yang ada dalam rokok akan mengalir dalam darah dan juga menyebabkan terkontaminasinya zat-zat penting dalam darah. Dan akan terjadi penggumpalan dalam pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi tidak lancar dan tersumbat. Rokok terbuat dari tembakau (Nicotiana Tobaccum L.). Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia berbahaya. Zat kimia yang dikeluarkan terdiri dari komponen gas (85%) dan partikel.
Komponen penyusun rokok dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu:

Komponen gas

Komponen gas dapat melewati filter ataupun hasil dari pembakaran tidak sempurna. Seperti CO2, CO, oksida nitrogen, amonia, gas N-nitrosamine, sianogen, peroksida, oksidan senyawa belerang, aldehid, dan keton.

Komponen Padat

Komponen padat adalah bagian dari hasil saringan yang tertinggal pada filter rokok, sebagian besar terdiri dari unsur nikotin dan tar. Selain itu, komponen-komponen lain yang terdapat dalam rokok adalah sebagi berikut:
  • Fenol (bahan pembersih lantai)
  • Aseton (bahan pembersih cat kuku)
  • Arsen (bahan racun tikus)
  • Merkuri (penyebab penyakit minamata)
  • Hidrogen Sianida
  • Formalin (bahan pengawet mayat)
Di antara zat-zat kimia tersebut, yang paling berbahaya dan menimbulkan berbagai penyakit akibat merokok adalah:
- Tar
Tar mengandung bahan kimia beracun perusak sel paru dan penyebab kanker. Tar berupa hidrokarbon yang lengket pada paru-paru.
- Nikotin
Nikotin merupakan jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah (disfungsi endotelial) serta dapat menyebabkan ketergantungan.
- Karbon Monoksida (Co)
Karbon monoksida merupakan gas beracun yang dapat menyebabkan penurunan kemampuan sel darah merah mengangkut oksigen. Selain dihasilkan dari pembakaran rokok, gas ini juga dihasilkan oleh asap dari mesin-mesin pabrik, dan asap kendaraaan. CO adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah dan membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Jika ada asap rokok, maka kadar oksigen dalam darah akan berkurang karena terdesak oleh gas CO, hingga berakibat sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen. Darah pun hanya akan mengangkut gas CO dan bukan oksigen. Sel tubuh yang kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan kinerjanya, yaitu melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila proses spasme berlangsung lama dan terus-menerus, maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya aterosklerosis (penyempitan).
Bahaya rokok bagi pembuluh darah:
  • Merokok dapat menyebabkan bertambahnya kadar karbon monoksida di dalam darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya cedera pada lapisan dinding arteri.
  • Merokok dapat mempersempit arteri yang sebelumnya telah menyempit karena aterosklerosis.
  • Merokok menimbulkan kecenderungan pembekuan darah, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit arteri perifer, arteri koroner, dan stroke.
  • Merokok dapat mengurangi kadar kolesterol baik (kolesterol HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (kolesterol LDL).
  • Gangguan pada Pembuluh Darah


  • Aterosklerosis

    Aterosklerosis disebabkan oleh tumpukan lemak di bagian bawah lapisan dinding arteri. Aterosklerosis bisa terjadi di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya, dan lengan serta tungkai. Jika aterosklerosis terjadi di arteri yang menuju otak (arteri karotid), maka bisa menyebabkan stroke. Jika arterosklerosis terjadi dalam arteri yang menuju jantung (arteri koroner), maka bisa menyebabkan serangan jantung.  Aterosklerosis bermula saat sel darah putih (leukosit) pindah dari aliran darah ke dinding arteri dan berubah menjadi sel-sel penumpuk lemak. Penumpukan ini menyebabkan penebalan di lapisan arteri.
  • Serangan Jantung

    Serangan jantung terjadi saat rusaknya  jantung (myocardium) akibat kurangnya pasokan darah karena penyumbatan dan terganggunya aliran darah secara mendadak. Serangan jantung adalah puncak dari kerusakan yang berlangsung lama, yang menimbulkan kejutan emosional, kekacauan fisiologis, dan kelelahan mental. Serangan jantung pertama kali digambarkan pada tahun 1912 sebagai rasa sakit di bagian dada yang terjadi terus-menerus hingga setengah jam, dan kemudian menjalar ke kiri dan rahang. Akibatnya, muncul perasaan takut yang begitu besar dan kesulitan bernapas.
    Gejala-gejala serangan jantung:
  • Kelelahan atau kepenatan
  • Jantung tidak efektif memompa aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, sehingga menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah.
    • Pusing dan pingsan
    Disebabkan oleh penurunan aliran darah karena denyut jantung yang abnormal atau karena ketidakmampuan jantung memompa dengan baik.

    Tumor Jantung

    Tumor adalah suatu pertumbuhan abnormal, bisa berupa kanker ganas ataupun nonkanker (benigna, jinak). Tumor di jantung dibagi menjadi dua kelompok:

    Tumor Primer

    Tumor primer berasal dari dalam jantung dan bisa terjadi pada bagian mana pun dari jaringan jantung.

    Tumor Sekunder

    Tumor sekunder berasal dari bagian tubuh lain (biasanya paru-paru, payudara, dan kulit) yang menyebar ke jantung.
    Sebagian besar tumor jantung berbentuk miksoma. Miksoma adalah tumor jinak, dimana bentuknya seperti agar-agar dan tidak teratur. 75% dari miksoma berada di atrium kiri (bilik jantung yang menerima darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru).
    Gejala miksoma:
    • Penurunan berat badan
    • Demam
    • Pilek
    • Nyeri pada jari-jari tangan dan kaki karena cuaca dingin
    • Jumlah trombosit darah rendah.

    Stroke

    Stroke adalah gangguan fungsi sistem saraf yang terjadi mendadak dan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Gangguan peredaran darah otak dapat berupa tersumbatnya pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah. Hal ini menyebabkan kekurangan pasokan oksigen ke otak. Gangguan fungsi otak ini yang menyebabkan gejala stroke.

    Gangguan pada Darah

  • Anemia

    Anemia adalah penyakit akibat kekurangan hemoglobin dalam darah. Penyebab anemia adalah kurangnya kandungan hemoglobin dalam eritrosit, kurangnya eritrosit dalam darah, dan atau kurangnya volume darah dari volume normal. Anemia dapat terjadi pada tubuh seseorang yang terluka dan mengeluarkan banyak darah, misalnya akibat kecelakaan. Anemia juga dapat terjadi karena kekurangan ion besi, atau kekurangan vitamin B12, anemia ini disebut anemia pernisiosa.

    Thalasemia

    Thalasemia adalah kondisi kelainan genetika dimana tubuh tidak mampu memproduksikan globin (protein pembentuk hemoglobin). Jika penderita thalasemia mampu memproduksi eritrosit, biasanya usia sel darahnya lebih singkat dan lebih mudah rusak.
    Thalasemia dibedakan menjadi 3 tingkatan:

    Thalasemia Mayor

    Penderita penyakit ini mengalami anemia berat, mulai umur 3-6 bulan setelah lahir dan tidak dapat hidup tanpa transfusi darah. Ciri fisik dari penderita thalasemia adalah kelainan tulang, berupa tulang pipi masuk ke dalam dan batang hidung menonjol, penonjolan dahi dan jarak kedua mata menjadi lebih jauh, serta tulang menjadi lemah dan keropos. Gejala lain yang tampak adalah lemah, pucat, berat badan kurang, perut membuncit, dan pertumbuhan fisik tidak sesuai umur.

    Thalasemia Intermedia

    Thalasemia Intermedia gejalanya lebih ringan. Namun gejala seperti thalasemia mayor baru tampak pada masa dewasa.

    Thalasemia Minor

    Thalasemia ini umumnya tidak memiliki gejala klinis yang khas, hanya ditandai dengan anemia ringan.

    Leukimia (Kanker Darah)

    Leukimia atau kanker darah adalah penyakit yang disebabkan oleh bertambahnya sel darah putih yang tak terkendali. Disamping itu, sel darah putih akan memakan sel darah merah (eritrosit) sehingga penderita mengalami anemia berat. Gejala leukimia yaitu: demam, kedinginan, badan lemah dan sakit kepala, sering mengalami infeksi, penurunan berat badan, nyeri tulang dan sendi, berkeringat terutama di malam hari.

    Hemofilia

    penyakit hemofilia
    Hemofilia adalah penyakit darah yang sulit membeku. Luka sedikit saja darah dapat mengucur terus, sehingga penderita mengalami kurang darah, bahkan bisa menyebabkan kematian. Penyakit ini bersifat menurun, diwariskan orang tua kepada anaknya. Kaum laki-laki besar kemungkinan mendapat warisan penyakit ini, karena gen hemofilia cenderung menampakkan pengaruhnya pada laki-laki. Hemofilia bersifat mematikan sehingga kaum perempuan akan mati sebelum dewasa jika menderita penyakit ini.





sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Gangguan_pada_sistem_peredaran_darah_manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar